"Mari kita bangun dunia dari mimpi dan jangan takutlah untuk bermimpi karena hidup berawal dari mimpi"

DKI Targetkan Banjir Berkurang 75 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta bertekad terus mengatasi masalah banjir yang sering melanda wilayah ibukota. Selain akan mengurangi jumlah titik rawan banjir, DKI juga memiliki target jangka pendek dan panjang.
Tahun ini, kami akan terus melakukan pengerukan di enam segmen di lima wilayah ibukota.
-- Fauzi Bowo
Dalam jangka pendek, Pemprov DKI menargetkan pada tahun 2010 volume banjir akan berkurang hingga 40 persen. Bahkan pada tahun 2016, banjir di Jakarta akan berkurang hingga 75 persen. Untuk mencapai target tersebut, Pemprov DKI telah merancang beberapa program penanganan dan pengendalian banjir di ibukota. Diantaranya program pengerukan 13 sungai yang saat ini masih terus dilakukan. Kemudian menuntaskan pembangunan Kanal Banjir Timur (KBT) yang saat ini sudah mulai dioperasikan dan membuat saluran terowongan penghubung KBT dan KBB (kanal banjir barat).
“Tahun ini, kami akan terus melakukan pengerukan di enam segmen di lima wilayah ibukota. Enam titik ini sebagai lokasi prioritas dan apapun yang terjadi keenam titik tersebut harus selesai dikeruk pada tahun 2010,” ujar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota, Selasa (6/7/2010).
Bersamaan dengan itu pula, Pemprov DKI akan melakukan pembersihan sampah dan pembangunan saringan sampah di seluruh wilayah DKI Jakarta. Selain itu akan melanjutkan pembangunan, perbaikan dan pengurasan saluran-saluran air serta menuntaskan pembangunan dan peninggian tanggul-tanggul di bagian utara Jakarta.
Kesiapan Pemprov DKI menghadapi banjir, tidak hanya bergantung pada program-program penanganan banjir. Sebab saat ini sarana dan prasarana pengendalian banjir yang ada sudah baik dan jumlahnya mencukupi. Seperti jumlah pompa air telah mencapai 303 unit dengan kecepatan yang tinggi dalam menyedot genangan air. Kemudian ada 19 waduk pengendali banjir yang tersebar di beberapa wilayah dengan total luas keseluruhan 196,26 hektar dan 26 situ yang mencakup luas 121,4 hektar.
Di sisi lain, Pemprov DKI juga telah menyiapkan 931 orang personel untuk membantu masyarakat saat diterpa banjir. Sejumlah personel ini siap turun kapan saja bila diperlukan. Selain itu, DKI juga memiliki 51 posko piket banjir. Dengan begitu diharapkan pengendalian banjir semakin mantap dilakukan. Apalagi mulai tahun 2010 sudah diterapkan sistem peringatan dini banjir. Sehingga jauh sebelum banjir tiba, warga Jakarta sudah mendapatkan kabar mengenai kemungkinan banjir sehingga mereka dapat segera mengungsi.
Sistem ini berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatotologi dan Geofisika (BMKG) yang memantau pola dan kondisi cuaca di Jakarta. Koordinasi juga dilakukan dengan pakar meteorologi, Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL, petugas pemantau ketinggian air di hulu di tujuh lokasi titik pantau dan partisipasi masyarakat Jakarta.
Sedangkan upaya yang akan dilakukan Pemprov DKI untuk mengurangi 75 persen banjir di Jakarta pada tahun 2016, gubernur mengharapkan target tersebut dapat terwujud melalui program pembangunan saluran terowongan penghubung KBB dan KBT, rehabilitasi waduk dan situ serta pembangunan Waduk Pluit.
Kendati demikian, sebelum seluruh program pengendalian banjir itu selesai maka banjir di Jakarta masih akan tetap terjadi. Sebab pengerukan saluran air dan sungai masih dalam tahun kedua, sehingga belum semua saluran air rampung dikerjakan. Kemudian dampak perubahan iklim yang masih sulit diprediksi serta kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan masih perlu ditingkatkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "DKI Targetkan Banjir Berkurang 75 Persen"

Posting Komentar